Rss Feed
  1. Sang Putri Dan Si Miskin (The Princess And The Pauper)Sang Putri Dan Si Miskin by Kate Brian
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Sang Putri dan Si Miskin
    Penulis: Kate Brian
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 272 halaman
    Terbitan: 2004

    Julia Johnson tidak seperti murid lain di Rosewood. Dia naik sepeda ke sekolah, bukan BMW. Dia pulang ke apartemen lusuh yang ditinggalinya bersama ibu dan kucingnya yang berkutu. Sementara cewek lain terobsesi pada kunjungan sang putri, Julia mati-matian berusaha mencari uang supaya tidak didepak dari apartemen jeleknya.

    Lalu Carina, Putri Mahkota Vineland, datang ke Rosewood untuk berpidato, dan Julia menemukan jalan keluar dari masalahnya. Ia sangat mirip Putri Carina. Saat Carina menawarinya sepuluh ribu dolar untuk berpura-pura jadi dirinya, Julia tidak dapat menolak.

    Tapi saat sang putri tidak muncul kembali, Julia terjebak ikut pulang ke Vineland. Berapa lama sebelum samarannya terbongkar? Apa yaang harus dilakukannya untuk mencegah dirinya jatuh cinta pada cowok yang nyaris menjadi tunangan Carina? Dan bagaimana dia bisa menjelaskan semua ini pada ibunya?

    Review

    Jenis bacaan yang, mungkin, bakal saya suka kalau saya baca zaman SMP/SMA dulu. Ceritanya cukup lucu. Cara penuturannya juga mengalir, jadi enak dibaca.

    Cuma pas dibaca sekarang, jadi yah, merasa buku ini enak dibaca, tapi ceritanya biasa aja. Karakternya terasa tipikal teenlit, tapi saya tetap suka.

    Jadi, nilainya 2,5 bintang. Pembulatan ke atas.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews


  2. RestartRestart by Nina Ardianti
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Restart
    Penulis: Nina Ardianti
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 456 halaman
    Terbitan: Mei 2013

    Syiana patah hati ketika menemukan cowoknya selingkuh dengan orang lain. Dia tidak pernah menyangka bahwa perjalanannya ke Hongkong akan membawanya ke sebuah pertemuan. Sebuah awal yang baru bagi kisah cintanya.

    Ferdian, mantan bankir yang kini terkenal sebagai gitaris di Dejavu, sebuah band yang namanya tengah naik daun. Pertemuan pertamanya dengan Syiana di Hongkong tidak meninggalkan kesan yang begitu baik, tapi mau apa kalau hati sudah bicara?

    Mampukah Ferdian mendapatkan Syiana, si sassy girl yang mengaku punya sabuk hitam dalam sinisme? Mampukah Syiana menghadapi ketakutannya akan pekerjaan Ferdian sebagai musisi? Padahal yang Syiana inginkan adalah seorang laki-laki yang memiliki pekerjaan yang aman dan memberikannya masa depan yang terencana.

    Review

    Sekedar info, saya sedang mengadakan giveaway buku ini di blog saya sampai tanggal 15 Desember 2013. Cek di sini untuk ikutan giveaway dan untuk membaca tentang acara Meet and Greet with Nina Ardianti.

    Jadi, begitulah. Saya beli buku ini pas acara Meet and Greet itu. Iseng aja sih ke acaranya. Soalnya saya belum pernah ke acara seperti itu sih. Jadi penasaran aja acaranya kayak gimana dan karena ada waktu kosong, saya pergi deh ke acara itu. Acaranya menarik dan sukses membujuk saya untuk beli buku ini.

    Bukunya metro pop banget. Iya, saya tahu kok kalau metro pop itu salah satu lininya penerbit lain, tapi ngerti kan maksudnya kalau saya bilang buku ini metro pop banget? Bercerita tentang seorang profesional muda di kota metropolitan, lengkap dengan segala lika-liku kehidupannya dan, kadang-kadang, sejibun barang beremerek.

    Di sini barang bermereknya gak sebergelimpangan dibanding beberapa buku sejenis yang pernah saya baca sih. Cuma ada satu yang metro pop banget yang menonjol di sini. Bahasa Inggris. Penulisnya banyak memakai Inglish (Indonesia-English) dalam dialog dan narasinya. Saking banyaknya sampai kadang saya berhenti dan mikir, "Kok gak pakai padanan bahasa Indonesianya saja sih?"

    Semisal:

    Aku membalas jabatan tangannya dengan firm [...] (hal. 11)

    [...] berasal dari keluarga dengan manner luar biasa-mungkin itu sebabnya Yudha juga terlihat sangat humble. (hal. 16)

    "Gue wondering, kenapa juga kaca ruang meeting belum pecah dengan para cewek begitu heboh mondar-mandir kayak setrikaan checking out Fedrian. [...]" (hal. 151)

    dan masih banyak lagi. Sangat banyak malah.

    Ok, saya bukan tipe puritan yang menganggap bahwa novel oleh penulis Indonesia haruslah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. No, it doesn't matter to me. Hey, look. I'm doing the Inglish in this paragraph.

    Cuma masalahnya, kalau pada satu titik, ketika saya membaca, tiba-tiba di kepala saya ada suara yang berkata, "Ini kok, rasanya kayak si Vicky-Vicky itu lagi menarasikan novel ini ke saya yah?"

    Nah, itu. Saya sampai berhenti baca dan ngakak serta merinding sendiri karena pemikiran itu. Baru sekarang saya baca novel yang sanggup bikin saya merasa kayak gitu.

    Tapi terlepas dari bahasa gado-gadonya, novel ini enak untuk dibaca. Ceritanya mengalir dengan baik dan tokoh-tokohnya likable. Syiana dan Fedrian adalah pasangan yang cocok dan manis untuk dibaca. Manisnya juga bukan manis yang bikin diabetes, jadi aman untuk dikonsumsi.

    Secara keseluruhan, 3 bintang untuk novel ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:

    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews

  3. Berawal dari sebuah tweet dari penerbit Gagas Media


    pergilah saya ke Tunjungan Plaza Surabaya pada Sabtu siang tanggal 23 November 2013 untuk menghadiri acara "Meet and Greet with Nina Ardianti". Acaranya diadakan di Toko Buku Gramedia. Mulai dari pukul 2 siang sampai 4 sore.

    Saya tiba sekitar pukul setengah 2, tapi karena makan dan pergi ke gerai Axis terlebih dahulu, saya baru sampai di Gramedia pukul 2 lewat dikit. Sampai di sana, saya langsung menemukan tempat Meet and Greet akan dilaksanakan. Tempatnya cukup strategis menurut saya. Kursi-kursi dan sofa diatur tidak terlalu jauh dari kasir, sehingga tempatnya mudah ditemukan dan menarik perhatian banyak orang yang lalu lalang. 

    Acaranya baru dimulai sekitar pukul 14:15. Acaranya dibuka oleh salah seorang karyawan Gramedia (yang juga bertindak sebagai moderator) dan, pastinya, oleh Mbak Nina Ardianti.

    Nina Ardianti (kiri) dan sang moderator (kanan) yang saya lupa namanya 
    *sungkemin Mbak Moderator

    Mbak Nina bercerita bahwa kedatangannya di Surabaya, sebenarnya, dalam rangka dinas kantor. Mbak Nina kemudian menawarkan pada penerbit untuk sekalian melakukan acara Meet & Greet dan disetujui oleh pihak penerbit.

    Dalam pembicaraannya, Mbak Nina bercerita tentang bagaimana novel ini bisa dijuduli "Restart" (yang ternyata berasal dari editornya. Beberapa judul yang dia tawarkan ditolak oleh editor). Juga bagaimana dia merasa jatuh cinta pada karakter yang dia ciptakan, walau juga mengakui bahwa karakter cowok seperti itu rasanya "too good to be true".

    Mbak Nina juga mengungkapkan bahwa dia merasa bahwa plot yang dia tulis itu "standar saja", tapi yang membuatnya menarik adalah gaya penulisan novelnya.

    Selain acara bincang-bincang, ada juga acara tanya jawab dengan orang-orang yang hadir di Meet and Greet tersebut. Ini dia rangkuman beberapa pertanyaan yang diajukan dalam sesi itu (bukan kalimat langsungnya):

    Q: Siapa penulis favorit Mbak Nina?

    A: Kalau penulis luar, suka dengan Julie James dan Lindsey Kelk. Kalau dulu juga suka sama Meg Cabot. Kalau dalam negeri, suka sama Christian Simamora, Ika Natassa, dan aliaZalea

    Q: Gimana sih caranya biar gak mandeg saat menulis?

    A: Naskahnya bisa didiemin dulu. Bisa juga dengan cara mendiskusikan naskahnya dengan orang yang suka membaca novel dengan genre yang sama dengan yang sedang ditulis. Cara lain adalah dengan punya editor galak.

    Q: Bagaimana caranya agar bisa menulis di sela-sela pekerjaan?

    A: Sebaiknya tidak menulis di "sela-sela pekerjaan". Kalau waktunya kerja, ya kerja. Kalau malam, setelah pulang kerja, baru nulis. Tidak ada tips khusus. Pintar-pintar bagi waktu aja.

    Q: Apa sih susah senangnya menulis novel ini ("Restart")?

    A: Senangnya, karena bisa inteview dengan artis yang sudah pernah main film. (Yang tidak disebutkan namanya waktu itu, tapi saya duga sebagai Fedi Nuril, karena namanya tertera di bagian "Gratitude").

    Susahnya, karena novel ini lama keluarnya. Penulisannya sudah selesai sejak Agustus 2012, tapi terbitnya baru pada Mei 2013 ini.

    Q: Kenapa kover novelnya bergambar alat band? Padahal ceritanya kan tentang move on?

    A: Kalau soal kover, itu urusan penerbit. Penerbit sendiri memberikan sekitar 7 pilihan kover, kemudian dipilih 2 atau 3, lalu minta teman-teman untuk voting kover favorit.

    Q: Ada 2 lagu dalam "Restart". Liriknya bagus-bagus. Dapat inspirasi dari mana?

    A: Liriknya buatan Indra Soaloon Situmorang, teman yang punya hobi baca buku bahasa Inggris dengan bahasa yang berat.

    Untuk liriknya, Gagas sempat membuat lomba menulis lagu berdasarkan lirik di "Restart". Hasilnya bisa dicek di SoundCloud GagasMedia.

    Q: Bagaimana cara agar penulis baru bisa mendapat penerbit?

    A: Sesuaikan genre naskah dengan genre penerbit. Kirimkan naskah ke penerbit yang genrenya sesuai dengan genre naskah yang kamu tulis.

    Q: Dalam kondisi bad mood, apakah kita harus tetap memaksa diri untuk menulis?

    A: Bisa menuliskan idenya dulu. Tulis inti apa yang ingin disampaikan. Tidak perlu memaksa diri untuk menulis keseluruhan cerita yang lengkap.

    Q: Awalnya naskah "Restart" ini berapa halaman? Setelah revisi, hasilnya jadi berapa halaman?

    A: Awalnya 175 halaman, ukuran kertas A4. Font Cambria, ukuran 11. Setelah revisi jadi sekitar 194 halaman.

    Q: Punya akun Twitter?

    A: Punya. @NinaArdianti.

    Q: Dalam menulis, apakah punya daftar klise dalam cerita yang dihindari?

    A: Tidak. Memang tidak menghindari klise, tapi fokus ke cara penulisannya. Sehingga walau klise, tapi tetap enak dibaca.

    Mbak Nina juga memberi sedikit bocoran tentang proyek yang sedang dikerjakannya saat ini. Katanya Mbak Nina sedang menulis novel teenlit saat ini. Katanya ini sebagai tanggapan atas permintaan adiknya, yang duduk di kelas 2 SMP, yang bosan pada novel teenlit saat ini yang kebanyakan klise di soal cheerleader yang rebutan Ketua OSIS jago basket.

    It was a good talk with a lot of laughter.

    Secara keseluruhan, saya sangat menikmati acara Meet and Greet-nya. Mbak Nina banyak membagikan cerita di balik layar "Restart" dan juga ada banyak momen yang sukses memancing tawa. Walau ada juga masalah teknis yang amat mengganggu, yakni mikrofon yang berkali-kali menghasilkan dengingan tinggi yang membuat telinga tidak nyaman. 

    Saya sendiri membeli buku "Restart" di acara itu. Lumayan. Dapat diskon 10% dan tanda tangan penulisnya.


    Giveaway time!

    Waktunya giveaway! Saya membagikan 1 buah novel "Restart" karya Nina Ardianti secara gratis. Novel yang saya berikan bukan novel bertanda tangan, tapi novel yang masih baru dan terbungkus plastik.

    Peraturan giveaway-nya seperti biasa.

    1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
    2. Silahkan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
    3. Giveaway berlangsung dari 25 November 2013 - 15 Desember 2013.
    4. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
    5. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
    a Rafflecopter giveaway


    Nampang dikit gak apa-apa kan yah. :p

  4. 8... 9... 10... Udah Belom?!8... 9... 10... Udah Belom?! by Laurentia Dermawan
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: 8... 9... 10... Udah Belom?!
    Penulis: Laurentia Dermawan
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 208 halaman
    Terbitan: Juli 2008

    Sewaktu masih kanak-kanak, Nesya dan Vino adalah teman sepermainan. Saat mereka bermain petak umpet dan Nesya bersembunyi, Vino malah pulang dan tidak muncul-muncul lagi. Sendirian dan ketakutan, Nesya terus bersembunyi, hingga akhirnya ditemukan oleh Mike.

    Sepuluh tahun kemudian, Vino dan Nesya bertemu kembali. Vino tetap ingat pada Nesya, tapi Nesya tidak mengenali Vino. Ya, dua bulan sebelumnya Nesya mengalami kecelakaan bersama Mike, kekasihnya. Mike meninggal dunia, dan Nesya amnesia.

    Vino jatuh cinta pada Nesya dan ingin membantu Nesya mengingat masa lalunya. Tapi setelah Vino tahu bahwa Nesya pacar almarhum Mike, sahabatnya sendiri, Vino malah ingin menutupinya. Vino ingin Nesya hanya mencintainya, tanpa mengingat kenangan akan Mike.

    Dulu, saat Vino meninggalkan Nesya, Mike-lah yang menemukannya. Dan kini, saat Mike meninggalkan Nesya, akankan Vino yang mengisi hari-hari Nesya?

    Review

    Perasaan saya terbagi dua untuk novel ini. Setengahnya suka, setengahnya lagi tidak begitu suka sama teenlit ini.

    Saya suka pada setengah bagian awal novel ini. Bagian ketika Nesya belum memperoleh kembali ingatannya. Bagian itu berjalan dengan baik. Alurnya cukup seru dan ada bagian-bagian yang membuat saya betanya-tanya, serta menduga-duga, apakah ada sesuatu yang lain di balik kecelakaan yang Nesya dan Mike alami? Apakah sebenarnya Vino secara tak langsung terlibat dalam hal ini?

    Sayangnya, saya tidak begitu suka bagian setelah Nesya memperoleh kembali ingatannya. Pertama, karena seluruh misteri yang ada langsung terkuak di waktu bersamaan. Akibatnya tidak ada kejutan lagi yang saya dapat di sepanjang cerita. Kedua, what with Nesya's attachment to the fact that Vino didn't find her during their hide-and-seek game when they were children?

    Apa iya hal itu mampu meninggalkan bekas yang membuatnya menceritakan hal yang sama, berulang-ulang, setiap hari? Sampai Mike, pacarnya, dan Kiara, sahabatnya, merasa eneg mendengar cerita itu? Entahlah. Buat saya itu terasa sedikit berlebihan. Saya merasa kehilangan greget cerita di paruh kedua dan akhirnya tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romanc Reading Chalenge
    - 2013 Monthly Key Word Reading Challenge


    View all my reviews

  5. Friday's Recommendation #10

    Friday, November 22, 2013

    Tak terasa 2 minggu sudah berlalu sejak FR terakhir. Untuk minggu ini, kembali Mbak Ren menyelenggarakan giveaway untuk orang-orang yang ikutan FR-nya. Untuk info lengkapnya, bisa cek di sini.

    Untuk minggu ini, buku yang saya rekomendasikan adalah:

    Sarah's Key
    by: Tatiana de Rosnay
    genre: fiksi-sejarah, keluarga
    Review di sini

    Dari Goodreads:
    Paris, July 1942: Sarah, a ten year-old girl, is brutally arrested with her family by the French police in the Vel' d'Hiv' roundup, but not before she locks her younger brother in a cupboard in the family's apartment, thinking that she will be back within a few hours.
    Paris, May 2002: On Vel' d'Hiv's 60th anniversary, journalist Julia Jarmond is asked to write an article about this black day in France's past. Through her contemporary investigation, she stumbles onto a trail of long-hidden family secrets that connect her to Sarah. Julia finds herself compelled to retrace the girl's ordeal, from that terrible term in the Vel d'Hiv', to the camps, and beyond. As she probes into Sarah's past, she begins to question her own place in France, and to reevaluate her marriage and her life.
    Buku yang baru-baru ini saya baca. Ceritanya soal Sarah, seorang anak gadis yang mengunci saudaranya dalam lemari ketika tentara Perancis datang dan membawa Sarah dan keluarganya pergi ke Vel d'Hiv, semacam kamp yang menampung orang-orang Yahudi. Di satu sisi, ada seorang jurnalis yang mengumpulkan data tentang peristiwa tersebut 60 tahun sesudahnya. Dia kemudian mendapati bahwa keluarga suaminya pernah punya hubungan dengan peristiwa itu. Penyelidikannya akan hal itu membawanya sampai pada Sarah.

    Itu dia Friday's Recommendation saya untuk minggu ini. Bagaimana denganmu?


  6. November Giveaway @ Lamunyata

    Thursday, November 21, 2013

    Masih merupakan bagian dari November Birthday + Blogoversary Giveaway, Melody Violine dari Lamunyata kembali mengadakan giveaway. Kali ini hadiahya adalah buku ini:

    Suite Française
    by:  Irène Némirovsky

    Dari Goodreads:
    Awalnya, Irène Némirovsky, novelis ternama Prancis, berencana menulis novel yang terdiri dari lima bagian. Pada Juli 1942, Irène ditangkap tentara Nazi, dipenjara di Pithivier dan kemudian Auschwitz. Di sana kelak dia tewas di kamar gas.
    Enam puluh tahun lamanya naskah tersebut tersimpan rapat dalam sebuah koper, sampai suatu saat ditemukan anggota keluarganya sekitar tahun 1990-an. Awalnya mereka mengira itu buku harian. Namun, kemudian mereka sadar bahwa itu merupakan bagian dari mahakarya terakhir dalam hidup Irène. Manuskrip itu kemudian diterbitkan dengan judul Suite Française di Prancis pada 2004 dan langsung menjadi sensasi internasional.
    Buku yang terdengar menarik dan bikin penasaran. Kalau mau ikutan giveaway-nya, bisa langsung cek blognya Melody Violine.

  7. Sarah's KeySarah's Key by Tatiana de Rosnay
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Sarah's Key
    Penulis: Tatiana de Rosnay
    Penerbit: St. Martin's Press
    Halaman: 294 halaman
    Terbitan: Juni 2007

    Paris, July 1942: Sarah, a ten year-old girl, is brutally arrested with her family by the French police in the Vel' d'Hiv' roundup, but not before she locks her younger brother in a cupboard in the family's apartment, thinking that she will be back within a few hours.

    Paris, May 2002: On Vel' d'Hiv's 60th anniversary, journalist Julia Jarmond is asked to write an article about this black day in France's past. Through her contemporary investigation, she stumbles onto a trail of long-hidden family secrets that connect her to Sarah. Julia finds herself compelled to retrace the girl's ordeal, from that terrible term in the Vel d'Hiv', to the camps, and beyond. As she probes into Sarah's past, she begins to question her own place in France, and to reevaluate her marriage and her life.

    Review

    Sarah's Key bercerita tentang 2 orang perempuan pada 2 masa yang berbeda. Yang pertama adalah Sarah, seorang gadis Yahudi berusia 10 tahun yang keluarganya ditangkap oleh tentara Perancis pada tahun 1942. Yang kedua adalah Julia, seorang jurnalis yang mengumpulkan data tentang peristiwa Vel d'Hiv untuk artikel yang sedang dia tulis untuk peringatan 60 tahun peristiwa Vel d'Hiv.

    Saya suka dengan latar belakang cerita yang dipakai di sini. Tentang peristiwa genosida bangsa Yahudi oleh Nazi. Bedanya, kali ini diambil peristiwa yang jarang, bahkan baru pertama saya dengar, yang dikenal dengan nama Vel' d'Hiv Roundup.

    Di sini penulisnya memakai perpindahan alur pada setiap bab untuk masing-masing karakternya. Jadi, di bab pertama cerita mengambil sudut pandang Sarah, sementara di bab kedua menggunakan sudut pandang Julia. Begitu seterusnya. Berganti-ganti setiap babnya hingga plot Sarah selesai.

    Selain Vel' d'Hiv, saya juga suka pada plot Julia. Di saat sedang mengumpulkan data tentang peristiwa Vel d'Hiv Roundup, secara tidak sengaja dia menemukan hubungan antara keluarga suaminya dengan salah satu korban. Julia yang penasaran kemudian menyelidiki hal ini dan akhirnya sampai pada Sarah.

    Selain itu, Julia juga menghadapi kehamilan pada usia 45. Julia yang sudah lama mendambakan kehamilan ini, dikejutkan oleh suaminya yang mengatakan bahwa dia tidak ingin punya anak lagi. Suaminya merasa mereka sudah terlalu tua untuk punya anak dan ingin agar Julia menggugurkan kandungannya. Di sini Julia terpecah antara mengikuti keinginan suaminya (yang dia cintai) atau tetap mempertahankan anak dalam kandungannya.

    Secara keseluruhan, saya suka pada latar belakang ceritanya. Saya juga suka pada plot pribadi Julia. Saya juga suka pada kepiawaian penulisnya melakukan perubahan waktu dan sudut pandang per bab, sehingga hal ini tidak mengganggu bacaan.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Books in English Reading Challenge
    - 2013 What's in a Name Reading Chalenge


    View all my reviews

  8. Telling Tuesday #1

    Tuesday, November 19, 2013

    Ada meme baru yang diselenggarakan oleh Mbak Yuliana dari The Little Present. Namanya "Telling Tuesday". Isinya? Semacam rekapitulasi buku-buku yang sudah dibaca selama satu bulan sebelumnya, buku yang sedang dibaca saat ini, dan buku yang rencananya akan dibaca sepanjang bulan ini. Kalau mau tahu lebih banyak soal meme ini dan giveaway yang berhubungan dengan meme ini, bisa cek entri ini.

    Bulan Oktober lalu saya cukup produktif dan berhasil membaca cukup banyak buku. Ini dia buku-bukunya:

    1. Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking - Susan Cain (belum bikin review)
    2. Menulis dan Menerbitkan Buku Fiksi dan Non Fiksi - Zamakh Syarifani (review)
    3. Xar & Vichattan: Takhta Cahaya - Bonmedo Tambunan (review)
    4. Xar & Vichattan: Prahara - Bonmedo Tambunan (review)
    5. Xar & Vichattan: Empat Tubuh Statera (review)
    6. Outcast of Pride - Maximillian M. Surjadi (review)
    7. Anne of Green Gables - L.M. Montgomery (review)
    8. Unconscious Truths - Janice Kiecolt-Glaser (review)
    9. Narnia: The Magician's Nephew - C.S. Lewis (review)
    10. Resident Evil: The Umbrella Conspiracy - S.D. Perry (review)
    11. Resident Evil: City of the Dead - S.D. Perry (review)
    12. Bara Aksadewa - Mahfudz Asa (review)
    13. Dengerin Dong, Troy! - Ade Kumalasari (review)
    14. Old Shatterhand - Karl May (review)
    15. One True Thing - Anna Quindlen (review)
    16. Q.E.D. vol. 42 - Motohiro Katou (review)
    17. Kindaichi Special Case: Black Magic Murder (review)
    Yup, total 17 buku. Sebenarnya masih ada manga lain juga sih, cuma tidak saya catat, jadi tidak dimasukkan di sini.

    Untuk bulan November sendiri, sejauh ini saya sudah baca 5 buku:
    1. Wake (Terjaga) - Lisa McMann (review)
    2. The Lost Hero - Rick Riordan (review)
    3. The Maze Runner - James Dashner (review)
    4. My Life as Writer - Haqi Achmad & Ribka Anastasia (review)
    5. Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh - Dee (review)


    Kalau saat ini, saya sedang baca buku ini sih:

    Sarah's Key
    by: Tatiana de Rosnay

    Ceritanya tentang seorang anak Yahudi yang menjadi korban kekejaman Nazi di Perancis dan tentang seorang jurnalis yang mencari fakta soal peristiwa itu 60 tahun kemudian. Sejauh ini ceritanya menarik. Ada banyak konflik yang terjadi dan saya penasaran seperti apa ceritanya akan berakhir.

    Rencana baca bulan ini? Hmm... Sebenarnya belum punya rencana untuk baca apa lagi sih. Tapi mungkin mau baca Fade dan Gone yang merupakan lanjutan dari Wake.

    Nah, itu dia Telling Tuesday saya kali ini. Bagaimana denganmu?



  9. Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang JatuhSupernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh by Dee
    My rating: 1 of 5 stars

    Judul: Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh
    Penulis: Dee
    Penerbit: Truedee Books
    Halaman: 286 halaman
    Terbitan: Agustus 2006 (Cetakan VI)

    Di dunia dengan jarak yang kian menyusut dan pikiran yang dituntut untuk kian mengglobal, Supernova bisa memberikan beberapa alternatif persepsi untuk memandang eksistensi manusia dan relasinya dengan seluruh aspek kehidupan. Mikro dan makro. Karena Supernova adalah virus. Virus pikiran.

    Tinggal satu pertanyaan: Siapkah anda terinfeksi?

    Review

    Sebenarnya saya sudah coba membaca buku ini sejak 2 atau 3 tahun yang lalu. Sejak saya masih kuliah dan bukunya bisa saya pinjam di perpustakaan kampus. Masalahnya, dari berkali-kali pinjam, berkali-kali juga buku ini tidak pernah selesai saya baca.

    Siklusnya kurang lebih seperti ini:

    Pinjam -> baca -> kena ceramah soal teori entah-apa -> berhenti, baca buku lain -> tidak niat lanjut baca buku ini -> mengembalikan bukunya.

    Lalu beberapa bulan kemudian, hal ini berulang.

    Pinjam -> baca -> kena catatan kaki panjang-panjang -> berhenti, baca buku lain -> tidak niat lanjut baca buku ini -> mengembalikan bukunya.

    Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Terjadi berkali-kali.

    Tapi kali ini kondisinya berbeda! *dramatis

    Demi salah satu tantangan baca di tahun ini, saya membulatkan tekad untuk menyelesaikan buku ini. Dan memang pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan buku ini. Walau dengan terseret-seret dan makan waktu lama untuk buku yang tebalnya hanya 286 halaman.

    Impresi akhir saya tentang buku ini: What did I just read?

    Serius. Sampai akhir saya masih bingung dengan apa yang saya baca. Mungkin karena saya kebanyakan lompat-lompat waktu baca penjelasan teori di bagian Ruben dan Dhimas kali yah.

    Atau karena saya terus-terusan melengos dan memutar bola mata waktu baca bagian Diva? (Satu-satunya saat saya tidak melakukan hal itu adalah waktu Diva secara langsung mengkritik pergelaran busana anak-anak).

    Mungkin juga karena saya sempat mengira cerita Ferre dan Rana adalah naskah novel yang disusun Ruben dan Dhimas, tapi ternyata adalah kejadian nyata yang sangat mirip dengan plot yang Ruben dan Dhimas bangun?

    Entahlah. Terlalu banyak hal yang saya tidak begitu suka yang saya lewati begitu saja.

    Soal karakter, saya tidak punya karakter favorit. Semuanya lewat begitu saja. Tidak terlalu berkesan. Tidak ada yang saya "dukung" di dalam cerita ini.

    Jadi begitulah. Plot yang rada bikin bingung + ceramah panjang lebar tentang berbagai teori yang saya rasa terlalu in your face + tidak ada karakter yang saya suka + rasa capek selama dan setelah membaca buku ini = 1 bintang.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Serapium Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews

  10. [Wrap Up] 2013 Fantasy Reading Chalenge

    Saturday, November 16, 2013

    Wih, gak terasa sudah mau akhir tahun. Bagaimana dengan seluruh tantangan baca yang kamu ikuti? Sudah selesai semuanya kah? Atau masih pada keteteran? Saya sendiri masih ada 1 yang sangat jauh dari target :))

    Anyway, kali ini saya mau membuat daftar buku yang sudah saya baca untuk 2013 Fantasy Reading Challenge. Ini dia buku-buku yang saya baca untuk RC ini:

    Tantangan utama:
    Tujuh buku yang saya pilih untuk tantangan utama adalah:
    1. Estarath Seri Quazar dan Ksatria #1: Penakluk dari Selatan - R. D. Villam
    2. Estarath Seri Quazar dan Ksatria #2: Bocah dan Penyihir - R. D. Villam
    3. Estarath Seri Quazar dan Ksatria #3: Panah Kematian - R. D. Villam
    4. Takdir Elir - Hans J. Gumulia
    5. Graceling -Kristin Cashore
    6. Christopher Chant, Bocah Bernyawa Sembilan - Diana Wynne Jones
    7. Ender's Game - Orson Scott Card

    Tantangan tambahan:
    Indo Fantasy = Vandaria: Sang Penantang Takdir - Ardani Persada
    Award Winner = Lord of the Rings: The Return of the King - J.R.R. Tolkien (BILBY Award - 2002 Older Readers Award winner. Sebenarnya di situ ditulis "Lord of the Rings", jadi saya pikir buku ini bisa dipakai :p CMIIW)
    Mythology = The Lost Hero (Heroes of Olympus, #1) - Rick Riordan
    Movies Adaptation = Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring - J. R. R. Tolkien
    High Fantasy = Lord of the Rings: The Two Towers - J. R. R. Tolkien

    Silahkan klik di tautan untuk melihat review buku-buku tersebut. Kalau kam juga ikutan RC ini, jangan lupa untuk membuat wrap up post-nya dan masukkan tautannya di blog penyelenggaranya.



  11. My Life as WriterMy Life as Writer by Haqi Achmad
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: My Life as Writer
    Penulis: Haqi Achmad, Ribka Anastasia
    Penerbit: PlotPoint
    Halaman: 200 halaman
    Terbitan: Maret 2013

    Penulis mencatat apa yang dialaminya sebagai sejarah kehidupan. Dan dengan itu ia tidak hanya mengubah hidup sendiri, tapi juga hidup orang lain.

    Dalam buku ini, lima penulis mumpuni akan membagi cerita mengenai perjalanan karier mereka. Lima latar belakang berbeda, lima energi kreatif berbeda. Haqi Achmad dan Ribka Anastasia Setiawan menyajikannya untuk kamu. Ya. Hanya untuk kamu.

    Review

    "My Life as Writer" adalah buku yang membahas 5 orang penulis. Alanda Kariza, Clara Ng, Dewi "Dee" Lestari, Farida Susanty, dan Valiant Budi. Dari 5 nama tersebut, hanya 4 yang pernah saya dengar namanya dan kebetulan baru 3 yang sudah saya baca bukunya.

    Berbeda dengan buku non-fiksi lain yang hitam-putih dan terkesan "kering", buku ini diramu dengan penuh warna. Penuh warna karena isinya memang full-colour. Penuh warna karena kelima penulis yang ada di sini memang memiliki gaya yang berbeda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang serupa.

    Ada yang rutin menulis setiap hari, ada juga yang hanya menulis ketika sedang mengerjakan proyek saja. Ada yang suka mendengar lagu saat menulis, ada yang yang tidak suka karena terlalu peka pada suara. Ada yang menulisnya harus berpindah-pindah tempat agar tulisannya lancar, ada juga yang menulis di tempat yang sama selama bertahun-tahun. Pokoknnya macam-macam dan sangat memperlihatkan kepribadian si penulis.

    Bukunya asyik buat saya. Isinya menarik untuk dibaca dan formatnya, yang dibuat mirip majalah semacam 'Intisari' atau 'Reader's Digest', enak untuk dibaca.

    Sayang masih ada beberapa typo di buku ini yang agak mengganggu kenyamanan membaca. Walau begitu, secara keseluruhan, bukunya bagus dan menarik.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Membaca Sastra Indonesia
    - 2013 Nerdy Non-Fiction Reading Challenge

    View all my reviews

  12. The Maze RunnerThe Maze Runner by James Dashner
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: The Maze Runner (The Maze Runner, #1)
    Penulis: James Dashner
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 532 halaman
    Terbitan: November 2011

    Thomas terbangun tanpa ingatan apapun. Yang lebih buruk, dia terbangun di Glade, kota yang dikelilingi labirin tanpa pintu keluar dan dihuni para Griever, sekumpulan monster yang siap menghabisi siapa saja.

    Orang-orang yang keluar ke labirin harus kembali sebelum pintu-pintu Glade menutup, atau mereka harus tinggal di luar, di dalam labirin, bersama para Griever yang akan membunuh mereka.

    Namun suatu hari pintu-pintu pelindung Glade tidak menutup dan para Griever datang menghabisi para penghuni Glade satu per satu, setiap harinya.

    Pilihan mereka hanya ada 2. Keluar ke labirin, menghadapi para monster, dan mencari jalan keluar, atau tetap di Glade, menanti ajal mereka.

    Review

    Sudah sejak lama pengin baca serial ini. Sudah lama juga punya bukunya, tapi akhirnya baru di bulan November ini saya membacanya. Soalnya buku ini jadi baca bareng di grup Indonesians Who Love English Books (walau saya baca versi terjemahannya) dan juga karena dadu saya di reading game menunjuk ke buku ini.

    Saya suka dengan atmosfir yang diciptakan oleh penulisnya. Suasana murung dan mencekat dari sebuah kota yang dikelilingi labirin dan monster berhasil digambarkan dengan baik.

    Selain itu ceritanya juga berhasil dieksekusi oleh penulis dengan baik. Saya penasaran untuk terus lanjut baca. Soalnya pengin tahu ada apa sebenarnya di balik Glade dan maze-nya. Juga siapa sebenarnya Thomas dan Teresa, anak yang terakhir tiba di Glade dan satu-satunya anak perempuan di sana.

    Yang saya kurang suka? Karakternya. Serius. Thomas pas awal-awal malah bikin saya jengkel. Apalagi dengan semua perkelahian dan tensinya dengan anak-anak yang lain. Just chill for a moment. Untungnya ke belakang dia lebih mendingan.

    Secara keseluruhan, buku ini nilainya 3,4 bintang buat saya. Iya, antara 3 atau 4, tapi lebih ke arah 3 bintang. Ceritanya menarik dan akhir ceritanya bikin penasaran untuk baca buku selanjutnya. Sayangnya untuk tokohnya, tidak ada karakter yang saya betul-betul suka. Tidak satu pun.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Read Big Reading Challenge
    - 2013 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews

  13. The Lost HeroThe Lost Hero by Rick Riordan
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: The Lost Hero (The Heroes of Olympus, #1)
    Penulis: Rick Riordan
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 586 halaman
    Terbitan: Januari 2012

    Tiga Demigod baru bergabung di perkemahan Blasteran.

    Jason yang tidak bisa mengingat jati dirinya, Piper yang penuh misteri, dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa.

    Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan.

    Misi yang juga akan mengungkap sebuah rahasia besar mereka di masa lalu.

    Review

    Serial lanjutan dari kisah Percy Jackson. Sayangnya di sini Percy Jacksonnya malah gak ada. Sebagai gantinya, kita dikenalkan dengan tiga orang jagoan baru. Jason, Leo, dan Piper.

    Secara karakter, ketiga tokoh di novel ini cukup berimbang porsinya. Walau saya merasa Jason, yang notabene adalah "Percy" di cerita ini, agak ketutupan oleh Leo dan Piper. Khususnya Leo.

    Oh, Leo. Tokoh favorit sejuta umat rasanya. Lucu dan dapat diandalkan. Kemampuan mekanik dan kemampuan apinya banyak menolong teman-temannya (dan dirinya sendiri) dalam perjalanan kali ini.

    Untuk plotnya, saya suka dengan unsur Romawi yang dimasukkan di sini. Seru juga melihat bagaimana penulisnya mengeksplorasi perbedaan dewa-dewi Yunani dan Romawi, yang serupa tapi tak sama.

    Petualangan yang dialami Jason, Leo, Piper, dan Pelatih Gleeson seru untuk diikuti dan, selayaknya serial sebelumnya, lucu. Dan Leo adalah orang yang biasanya membuat saya ngakak.

    Seperti di bagian:

    “Leo (mengomentari Butch, putra Iris, dewi pelangi): Rainbows. Very macho.
    Annabeth: Butch is our best equestrian, he gets along great with the pegasi.
    Leo: Rainbows, ponies...
    Butch: I'm gonna toss you off this chariot.”

    Sebenarnya saya baca terjemahannya, tapi berhubung malas ngetik, jadi yah... Pakai kutipan dari Goodreads aja deh X3

    Lalu kenapa hanya 3 bintang?

    Karena saya merasa buku ini sangat menyeret-nyeret. Di bagian pertengahan, rasanya agak muter-muter. Akibatnya banyak bagian yang jadi terasa membosankan.

    Alasan kedua, karena saya merasa Jason ini sangat ketutupan dibandingkan Leo dan Piper. Kayaknya Leo malah lebih banyak berantemnya ketimbang Jason deh. Semisal waktu mereka melawan tiga cyclops di Detroit (kalau gak salah tempat). Yang bertarung di situ? Leo. Jason? Pingsan.

    Secara keseluruhan

    Masih cukup oke. Masih cukup membuat penasaran pengin baca lanjutannya. Apalagi di buku ke-2 ada Percy yang mengalami kondisi serupa dengan Jason.

    Semoga buku keduanya lebih menarik dan lebih seru dari buku ini.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Fantasy Reading Challenge


    View all my reviews


  14. Friday's Recommendation #9

    Friday, November 8, 2013

    Selamat datang di Friday's Recommendation! Untuk acara FR kali ini, ada giveaway dari Mbak Ren, penyelenggara acara ini. Untuk info soal giveaway dan Friday's Recommendation, bisa cek di blognya Mbak Ren.

    Untuk minggu ini, buku yang saya rekomendasikan adalah:

    One True Thing
    by: Anna Quindlen
    genre: family, drama
    review saya bisa dilihat di sini

    Dari Goodreads:
    A mother. A daughter. A shattering choice. From Anna Quindlen, bestselling author of "Black and Blue," comes a novel of life, love and everyday acts of mercy.
    Buku ini bercerita soal Ellen, seorang wanita muda yang sedang berada dalam jalur sukses di dunia jurnalisme. Hanya saja kanker ibunya, dan karena desakan ayahnya, membuatnya harus pulang ke rumah dan mengurus ibunya.

    Ellen, yang lebih dekat dengan ayahnya, bisa jadi lebih dekat dan lebih paham tentang ibunya karena mengurus beliau. Ellen juga lebih belajar tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan sang ayah.

    Lalu ketika ibunya tiba-tiba meninggal dan Ellen dituduh sebagai pembunuhnya, apa yang akan terjadi padanya?

    Buku ini, bagi saya, adalah buku yang sangat makan waktu untuk dibaca. Bukan karena buku ini membosankan, tapi keindahan bahasanya membuat saya membacanya perlahan-lahan, menikmati jalinan kalimat yang Anna Quindlen bangun. Di sini 'indah' tidak berarti puitis, tapi menggambarkan sesuatu (suasana, deskripsi fisik, emosi) secara jelas dan terpampang nyata (kedengarannya jadi kayak Syahrini yah).

    Tentang penulis:

    Anna Quindlen is an American journalist and opinion columnist whose New York Times column, Public and Private, won the Pulitzer Prize for Commentary in 1992.

    She began her journalism career in 1974 as a reporter with The New York Post. Between 1977 and 1994 she held several posts at the New York Times. She left journalism in 1995 to become a full-time novelist. She currently writes a bi-weekly column for Newsweek and is a critic of the fast-paced and increasingly materialistic nature of modern American life.

    Nah, itu buku pilihan saya kali ini. Apa buku rekomendasimu?


  15. Cabel's Story (Dream Catcher, #1.1)Cabel's Story by Lisa McMann
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Cabel's Story (Dream Catcher, #1.1)
    Penulis: Lisa McMann
    Penerbit: Simon & Schuster Publishing
    Halaman: 23 halaman
    Terbitan: 2010

    Cerita pendek yang merupakan pelengkap dari Wake, buku pertama seri Dream Catcher karya Lisa McMann.

    Buku ini menceritakan sudut pandang Cabel tentang perjalanan kelas bahasa Inggris yang ada di buku pertama.

    Review

    Cerita pendek yang, sayangnya, terlalu pendek. Memang menambah sedikit warna pada buku "Wake", tapi tidak banyak.

    Tidak ada tambahan cerita yang menarik, jadi secara keseluruhan, jatuhnya biasa saja. Mungkin cerita ini lebih cocok buat yang ngefans sama Cabel.

    Buat yang pengin baca buku ini secara legal dan gratis, bisa cek di sini.


    View all my reviews


  16. Buying Monday #3

    Monday, November 4, 2013


    Hi semuanya. Hari Senin pertama di bulan yang baru. Itu artinya "Buying Monday". Saatnya memamerkan apa saja hasil tangkapan kita selama bulan Oktober :D

    Dan... ini dia buku-buku yang saya peroleh selama bulan Oktober kemarin.

    Dari Toga Mas


    1. Q.E.D. vol 42 - Motohiro Katou: Saya suka dan sudah sejak dulu ngikutin komik satu ini. Ceritanya kali ini bagus. Reviewnya bisa dibaca di sini.
    2. Outcast of Pride - Maximillian M. Surjadi. Juara 2 dari lomba novelet fantasi Diva Press. Reviewnya bisa dibaca di sini.
    3. Kindaichi Special Case: Black Magic Murder - Seimaru Amagi. Kindaichi juga salah satu komik yang saya ikuti dari lama. Reviewnya bisa dibaca di sini.

    Dari Open Trolley

    1. Resident Evil: The Umbrella Conspiracy - S.D. Perry. Kalau yang ini pernah masuk di Wishful Wednesday. Novelisasi dari game Resident Evil. Review bisa dibaca di sini.
    2. Resident Evil: City of the Dead - S.D. Perry. Masih dari seri yang sama. Kalau yang ini novelisasi dari game Resident Evil 2. Review di sini.

    Dari Giveaway


    1. Old Shatterhand - Karl May. Kalau yang ini hasil menang giveaway yang diadakan oleh penerjemahnya, Melody Violine. Reviewnya ada di sini.
    2. Bara Aksadewa - Mahfudz Asa. Kalau yang ini hasil menang giveaway di blog penulisnya. Buku ini juara 3 lomba novelet Diva Press. Review di sini.
    That's it, people. Itu dia buku-buku yang saya beli dan dapatkan di bulan Oktober lalu. Total 7 buku dan sudah semuanya saya baca dan review :D

    Itu Buying Monday saya kali ini. Bagaimana denganmu?


  17. Info buat yang tinggal di Surabaya dan gemar membaca. Saat ini sedang diadakan acara Festival Buku Murah Gramedia di Royal Plaza Surabaya. Acaranya berlangsung dari 28 Oktober sampai 10 Nopember 2013. Iya, Nopember. Pakai 'p'.

    Bener kan. Pakai 'p'.

    Yang dijual apa saja? Ya, pasti buku dong. Selain itu saya lihat sih ada jual alat olahraga dan juga DVD serta alat elektronik. Buat yang sudah pernah pergi ke acara Fesbuk Gramedia sebelum-sebelumnya, pasti punya bayangan deh.

    Buku yang dijual diskonnya variatif. Umumnya antara 25-40%. Ada juga buku Diva Press yang harganya 25 ribuan. Beberapa buku yang ada:

    Buku terjemahan. Diskonnya sektar 25%.

    Harlequin. Btw buku biru itu diskon 40%.

    Berbagai jenis boxset.

    Tidak ketinggalan juga komik. Duh, Topeng Kaca, dikau tamatnya kapan sih?

    Tampak depan Fesbuk Gramedia.

    Ini dia hasil tangkapan saya. Serial Dream Catcher karya Lisa McMann. Sudah lama pengin baca seri ini. Buku satunya sudah selesai saya baca loh :D Reviewnya bisa dilihat di sini.

    Sayang "Never Let Me go" yang saya lihat kapan hari tidak berhasil saya temukan lagi :'(

    Hasil tangkapan kali ini.

    Nah, itu dia laporan pandang mata saya dari acara Fesbuk Gramedia kali ini. Buat yang mau cari bahan bacaan, ayo ke Royal Plaza.

  18. Terjaga (Wake) (Dream Catcher, #1)Terjaga (Wake) by Lisa McMann
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Terjaga - Wake (Dream Catcher, #1)
    Penulis: Lisa McMann
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 216 halaman
    Terbitan: Januari 2010

    Janie, gadis berusia tujuh belas tahun, sudah biasa tersedot ke mimpi orang lain. Terutama mimpi tentang jatuh, telanjang, dan seks.

    Ia tidak bisa memberitahu siapa-siapa tentang "kelebihannya" ini---takkan ada yang percaya. Mereka bisa-bisa malah mengira ia gila.

    Lalu ia terjatuh ke dalam mimpi buruk mengerikan, mimpi yang membuatnya ketakutan sampai ke tulang sumsum. Untuk pertama kalinya, Janie bukan lagi sekadar saksi. Kali ini ia terlibat...

    Review

    Sudah lama saya pengin baca serial Dream Catcher ini. Premis ceritanya terdengar menarik, walau tidak tidak biasa juga sih, tapi tetap bikin saya penasaran.

    Setelah menutup buku ini, saya puna perasaan yang tercampur untuk buku ini. Premisnya tidak sepenuhnya seperti yang saya bayangkan.

    Awalnya saya kira Janie akan mengalami semacam petualangan dalam dunia mimpi, tapi ternyata tidak. Dia bisa masuk ke dalam mimpi orang lain (secara terpaksa) dan menyaksikan mimpi itu, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Walau kemudian dia diceritakan bisa mengendalikan apa yang ingin dia lakukan dalam mimpi itu sih. Cuma tidak ada petualangan besar penuh perkelahian di sini.

    Untuk teknik berceritanya, Lisa McMann menggunakan cara yang unik. Alih-alih menggunakan prosa yang umumnya digunakan, dia membuat ceritanya seperti sebuah diari. Lengkap dengan tanggal, jam, hingga menitnya. Hal ini membuat bacaan kadang terasa putus-putus, tapi di sisi lain, mudah dibaca dan bisa selesai dengan cepat.

    Untuk karakter, yah, saya cukup suka dengan Janie. Walau miskin dan punya ibu yang alkoholik, dia pantang menyerah dan mau banting tulang untuk membiayai hidupnya dan ibunya, serta menabung untuk keperluan kuliah.

    Cabel, si tokoh pria utama, juga cukup baik. Tipe cowok berbahaya memang, tapi dengan sedikit twist. Bersama dengan Janie, mereka membentuk pasangan yang manis, menurutku.

    Secara keseluruhan, saya cukup suka dengan buku ini. Karakternya likeable, plot cukup rapi, tapi kadar tensi ceritanya rendah banget. Tidak ada aksi seperti yang saya harapkan.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge

    View all my reviews


  19. Buat yang pada pantengin blog-blog buku, pasti pada nyadar deh kalau sekarang lagi ada kehebohan besar. Eits, bukan heboh karena ada skandal, tapi karena lagi ada hujan hadiah dari 20 orang blogger buku.

    Salah satu blogger yang ikut serta adalah Mbak Melody Violine. Untuk giveawaynya di minggu pertama, berhadiah 1 buah novel "Winnetou" karya Karl May. Cek blognya untuk ikutan giveaway ini.



  20. One True ThingOne True Thing by Anna Quindlen
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: One True Thing
    Penulis: Anna Quindlen
    Penerbit: Random House
    Halaman: 289 halaman
    Terbitan: Agustus 1994

    Ellen Gulden adalah seorang wanita muda lulusan Harvard dengan karir jurnalisme yang tengah bersinar. Kecerdasan dan keambisiusannya membawa Ellen pada jalur karir yang tepat. Jalur dengan masa depan yang tampak cemerlang. Tapi saat ibunya diketahui mengidap kanker, ayahnya meminta Ellen untuk merawat ibunya. Ellen setuju dan meninggalkan pekerjaannya.

    Hari-hari Ellen kemudian diisi dengan perjuangannya mengurus ibunya, perasaannya yang tercabik saat melihat kesehatan ibunya yang terus menurun, ayah yang sepertinya lari dari kenyataan, hingga pacar yang tidak setia. Lalu satu kejutan akhir membawa perubahan besar dalam hidup Ellen.

    Review

    Ini buku ke-2 Anna Quindlen yang saya baca. Buku yang pertama adalah Blessings yang review-nya bisa dibaca di sini.

    Buku ini, bagi saya, adalah buku yang sangat makan waktu untuk dibaca. Bukan karena buku ini membosankan, tapi keindahan bahasanya membuat saya membacanya perlahan-lahan, menikmati jalinan kalimat yang Anna Quindlen bangun. Di sini 'indah' tidak berarti puitis, tapi menggambarkan sesuatu (suasana, deskripsi fisik, emosi) secara jelas dan terpampang nyata (kedengarannya jadi kayak Syahrini yah).

    Tokoh-tokoh yang ada di sini dan hubungan antar karakternya juga sangat menarik. Ellen, di awal cerita, digambarkan sebagai seorang perempuan yang lebih memiliki hubungan yang kuat dengan ayahnya ketimbang ibunya. Ayahnya, seorang profesor literatur, adalah seorang panutan baginya. Ellen sendiri punya kecenderungan untuk berusaha melakukan sesuatu agar mendapat pujian dan perhatian sang ayah. Sayangnya sang ayah yang dingin tidak terlalu memberinya perhatian itu. Hanya saja, seiring jalannya cerita, dia lebih paham akan perasaan ibunya dan perasaannya sendiri terhadap ayahnya.

    Ibunya Ellen adalah seorang wanita penuh energi yang sangat senang melakukan sesuatu. Kalau menurut Ellen, waktu kosong bagi ibunya adalah 'dosa'. Saya bisa sangat terhubung dengan Kate, ibunya Ellen. Melihat bagaimana kesehatannya yang menurun merenggut kemampuannya beraktifitas, serta membuatnya merasa 'dipermalukan', dengan harus menggunakan popok untuk orang dewasa atau karena kesulitannya untuk mandi dan makan sendiri, saya merasa sedih dan takut di saat yang sama. Membayangkan bagaimana kalau seseorang yang saya kenal (dan, yang lebih menakutkan, diri saya sendiri) mengalami yang Kate alami, membuat saya merinding.

    Penggambaran penyakitnya Kate dan akibatnya secara fisik dan emosional, terasa sangat nyata di sini. Saya bahkan merasa kalau Quindlen menulis berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman seseorang yang dia kenal.

    Bagian kedua buku ini, terasa sedikit aneh bagi saya. Di bagian Ellen ditangkap dengan tuduhan membunuh ibunya. Apa iya dia bisa ditangkap seperti itu hanya karena dia terlihat mau pergi dari kota? Padahal tidak ada bukti yang memberatkannya, tapi kasusnya malah bisa berlanjut sampai ke posisi dia benar-benar jadi tersangka utama.

    Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus. Baik dari segi bahasa, karakter, maupun plotnya. Anna Quindlen menyajikan suatu bacaan yang menarik di sini dan saya memasukannya ke daftar penulis favorit saya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 Books in English Reading Challenge

    View all my reviews